Tuesday, January 17, 2017

DASAR TEORI MESIN BUBUT

 Kali ini saya akan memposting dasar teori mesin bubut yang dimana ini menjadi salah satu sarat praktikum manufaktur . saran saya jika anda menulis manual dengan tangan tanyakan kepada asdos tentang cara penulisan


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Definsi mesin bubut
        Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.


 



Gambar 2.1 Skematis Mesin Bubut

2.1.1 Bagian-bagian mesin bubut
A. Kepala tetap
          Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.
B. Kepala lepas
       Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah; Center Putar, untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan,; Handwill,; Pengunci poros,; Pengunci alas.

C. Alas mesin

      Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.

D. Eretan

     Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan kekanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.

2.1.2 Prinsip kerja mesin bubut
         Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

2.1.3 Jenis-jenis mesin bubut

1. Mesin bubut ringan

     Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.










Gambar 2.2 Mesin bubut ringan

2. Mesin bubut sedang (medium lathe)

    Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi. Jenis mesin ini tidak dapat memproduksi benda kerja atau spesimen secara massal atau banyak dalam waktu yang singkat.


 








Gambar 2.3 Mesin bubut sedang

3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)
     Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

 








Gambar 2.4 Mesin bubut standar

4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)
    Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya. Jenis mesin bubut ini dapat memproduksi benda kerja atau spesimen dengan cukup banyak dalam waktu yang cukup singkat. Dan mesin ini dirancang untuk mengerjakan benda kerja yang cukup besar dan dalam jumlah yang banyak sehingga banyak digunakan di industri-industri.

 













Gambar 2.5 Mesin bubut meja panjang

5. Mesin bubut facing lathe
    Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.


 









Gambar 2.6 Mesin bubut muka

6. Mesin bubut vertical turning and boring milling
    Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.


 







Gambar 2.7 Mesin bubut vertikal
7. Mesin Bubut Turret

    Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali. Mesin bubut jenis ini pun dapat dibagi dalam beberapa jenis, salah satu contohnya mesin bubut turet dengan sadel.

 










Gambar 2.8 Mesin bubut turet

8. Mesin bubut CNC
    Mesin Bubut CNC merupakan mesin bubut yang dalam pengoperasiannya menggunakan kode-kode gabungan huruf dan angka, yang diinput dalam komputer yang terhubung dengan mesin. Sebelum mengoperasikan mesin, operator harus membuat program terlebih dahulu, program dapat diinput langsung dalam komputer mesin atau dibuat dalam simulasi (untuk menghindari kesalahan). Mesin ini biasanya digunakan dalam produksi masal (mass product)atau produk-produk yang membutuhkan ketelitian yang tinggi (precision part).

 









Gambar 2.9 Mesin bubut CNC
2.1.4 Jenis-jenis pengerjaan proses bubut
1. Pembubutan Muka (Facing)
yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh permukaan
yang halus dan rata.
  2. Pembubutan Rata (pembubutan silindris)
yaitu pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang garis sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan permulaan kasar
yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau finishing.
  3. Pembubutan ulir (threading)
adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir.
  4. Pembubutan tirus (Taper)
yaitu proses pembuatan benda kerja berbentukkonis. Dalam pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan majemuk), pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus (tapper atachment).
Proses-proses tersebut antara lain :

Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas
Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni antara 0-90 derajat dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang gerakan eretan atas. Pembubutan dengan cara ini tidak dapat dilakukan secara
otomatis, tetapi dengan cara memutar spindel eretan atas, sehingga pahat bergerak maju.
Pemutaran eretan atas, sebesar ½ sudut ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 900, maka
eretan atas diputar sebesar 450.
Pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas
Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara 0-30 derajat dengan ketirusan yang melebihi panjang ataulebih pendek dari pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis. Dalam operasinya, benda kerja dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti dengan pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan bantuan lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka besar pergeseran kepala lepas dapat dihitung dengan suatu rumus yang telah ditentukan berdasarkan elemen-elemen yang terdapat dalam proses bubut yang sedang berlangsung.
Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus
Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan dibuat berada pada kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan melebihi jarak pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk menghasilkan ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar ½ sudut tirus sejajar kemiringan benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas hubungannya dengan meja mesin dan dihubungkan dengan kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya. Dengan demikian, gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus.
5. Pembubutan drillng
yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan
diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan
boring (bubut dalam).
6. Perluasan lubang (boring)
yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar
lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.
  7. Kartel (knurling)
yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat
profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel). Proses ini dilakukan agar benda kerja mempunyai semacam ukiran.


 








Gambar 2.10 Jenis-jenis proses bubut

2.1.5 Elemen dasar pemotongan pada proses bubut


           Elemen – elemen pada dasar pemotongan pada proses bubut dapat diketahui dengan rumus yang dapat diturunkan dengan memperhatikan gambar teknik,di mana di dalam gambar teknik dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin yang di gambar.setelah itu harus dipilih suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Salah satu cara atau prosesnya adalah dengan bubut, pengerjaan produk, komponen mesin, dan alat – alat menggunakan mesin bubut akan ditemui dalam setiap perencanaan proses permesinan.untuk itu perlu kita pahami lima elemen dasar permesinan bubut,yaitu :

1. kecepatan potong (cutting speed) : v (m/min)
2. gerak makan (feed rate ) : f (mm/rev)
3. kedalaman pemakanan (depth of cut) : a (mm)
4. waktu pemotongan (cutting time) : tc (min)
Dalam proses pemesinan elemen-elemen yang digunakan tetap sama akan tetapi akan terdapat beberapa perbedaan yang terjadi, hal mitu dikarenakan komponen-komponen setiap mesin yang dapat berbeda-beda satu dengan yang lainnya, maka akan berbeda pula elemen yang digunakan.

2.1.6   Cara Mengoperasikan Mesin Bubut
1. Siapkan peralatan dan perlegkapan yang akan digunakan
2. Cek kondisi / kesiapan mesin
3. Masukkan sumber utama arus
4. Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang digunakan (ditentukan melalui perhitungan atau tabel  cutting speed)
5. Pasang senter putar pada kepala lepas
6. Pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
7. Pasang / cekam benda kerja
8. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
9. Hidupkan mesin dengan tombol / saklar  pengendali dan Lakukan penyayatan

2.2 Definisi mesin skrap
      Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt).
Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.

2.2.1 Bagian utama mesin skrap
1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis.
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 9.5).

4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca padadial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti
6. Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri
7. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan
8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).

 


2.2.2 Jenis-jenis mesin sekrap
1. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)

Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya.Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.

 

Gambar 2.12 Mesin skrap shaper
2. Mesin Sekrap Vertikal (Slotter)

   Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.

 

3. Mesin Planner

   Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.

 


2.2.3 Jenis gerakan mesin sekrap

1. Gerakan utama
merupakan gerakan pahat maju dan mundur. Gerak maju disebut langkah kerja, gerak mundur disebut langkah tidak kerja.
2. Gerakan feeding (langkah pemakanan)
gerakan ini menghasilkan ketebalan tatal yang terpotong.
3. Pengaturan dalamnya pemotongan
pengaturan ini menghasilkan kedalaman pemotongan yang erat kaitannya dengan perencanaan waktu pemesinan.
2.2.4 Bentuk-bentuk pahat pada mesin sekrap
Berdasarkan pada mesin sekrap mempunyai empat bentuk-bentuk pahat. Adapun keempat bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut:


a. Pahat lurus kiri
b. Pahat lurus kanan
c. Pahat bengkok kiri
d. Pahat bengkok kanan
2.2.5 Elemen Dasar dan Perencanaan Proses Sekrap
         Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik dengan elemen pemesinan proses pemesinan yang lain. Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs < 1.. Elemen dasar tersebut sebagai berikut:
1. Kecepatan potong rata-rata
2. Kecepatan makan
3. Waktu pemotongan
Selain itu mesin sekrap memiliki tiga macam tool holder antara lain sebagai berikut:
a.    Tool holder lurus
b.    Tool holder bengkok
c.    Universal tool holder
2.2.6 Cara Memasang Pahat Pada Mesin Sekrap          
Berdasarkan pada mesin sekrap terdapat cara memasang pahat-pahat. Memasang pahat-pahat sekrap yang besar dapat dipasang langsung pada penjepit (tool post), sedangkan pahat-pahat yang kecil dipasang pada tool post dengan perantaraan pemegang pahat (tool holder). Sehingga dapat memudahkan proses pengerjaan, serta dengan mudahnya memasang pahat, waktu pengerjaan akan semakin berkurang.
2.2.7 Definisi mesin frais
        Mesin freis adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau freis ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
Mesin freis termasuk salah satu mesin yang gerak utamanya berputar, di mana pahat potong (pisau freis) dipasang pada spindel. Spindel ini dapat berputar serah jarum jam ( clock wise ) atau berlawanan arah jarum jam ( counter clock wise ) disesuaikan dengan arah mata potong dari pisau freis, sedang putarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan rumus yang telah disediakan.
Umumnya mesin freis digunakan untuk meratakan permukaan, membuat alur, membuat roda gigi, membuat benda kerja yang mempunyai segi banyak beraturan, membuat profil dan bentuk yang tak beraturan dan lain sebagainya.
Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar, sedangkan benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan).

 

2.2.8 Bagian-bagian utama mesin frais ( Milling )

1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )
4. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – blet
5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
     6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
     7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.
     8. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )

4 comments:

  1. pul bikinin mesin pengering buat gabah padi, kapasitas lebih dari 4 ton hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. bikin produk nya teh .. besar berarti yah lebih dari 4 ton

      Delete
  2. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap dapat merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
    Terima kasih, Busarakham.

    ReplyDelete